Perempuan merupakan kelompok rentan yang banyak mengalami masalah seperti kemiskinan, pendidikan, kesehatan, kekerasan, diskriminasi, dan lain sebagainya. Hingga saat ini keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan dinilai masih kurang. Perempuan dianggap kurang mempunyai posisi strategis dalam pengambilan keputusan maupun kebijakan publik termasuk kebijakan di tingkat desa. Bahkan perempuan jarang dilibatkan dalam pembangunan desa maupun pertemuan yang membutuhkan suatu pengambilan keputusan. Sekalipun perempuan dilibatkan dalam musrembang desa namun suara perempuan jarang dipertimbangkan. Sehingga keputusan atau kebijakan yang dibuat pada akhirnya tidak berdasarkan pertimbangan perempuan dan tidak ramah terhadap perempuan. Tanpa disadari perempuan masih mengalami diskriminasi dalam keterlibatannya terhadap pengambilan keputusan atau kebijakan publik. Perempuan masih rentan terpinggirkan oleh stigma masyarakat, perempuan tidak sepenuhnya diberikan kesempatan untuk terlibat dalam berbagai sektor pembangunan di desa. Oleh sebab itu mari bersama meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan terhadap pembangunan di desa untuk mengatasi permasalahan yang ada. Kabupaten Bogor merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia yang terdiri dari 434 desa/kelurahan. Sehingga Desa merupakan akar rumput dan ujung tombak dalam meningkatkan keterlibatan perempuan untuk kemajuan Indonesia. Karena jika perempuan bisa berdaya maka desa mampu berjaya dan Indonesia akan sejahtera. Semuanya dapat bermula dari meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam pembangunan di desa.